Jumat, 31 Juli 2020

Upgrade bohlam ke LED untuk Headlamp Mobil

Ganti Lampu Utama dari Bohlam ke LED, Apa Saja Dampaknya?

By Arris Riehady - March 21, 2019

Teknologi LED kini banyak digunakan pada mobil baru, tak heran pemilik mobil lama pun ada yang ikut mengganti dari bohlam ke LED. Lalu apa untung rugi menggunakan LED? Berikut penjelasannya.

Seiring perkembangan teknologi, piranti lampu utama mobil pun mulai bergeser, dari bohlam ke LED (Light Emitting Diode). Mobil baru pun banyak mengadaptasi teknologi ini.

 

Pemilik mobil yang lama yang masih menggunakan bohlam stardar dan belum LED pun ternyata dapat mengganti dan mengaplikasikan teknologi tersebut di mobilnya.

 

Tapi sebelum menggantinya, ada baiknya Anda mengetahui aturan terkait lampu utama pada mobil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 24 ayat 1. Disebutkan, bahwa pencahayaan baik lampu dekat dan utama jauh harus memenuhi persyaratan seperti:

  1. Berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya;
  2. Dipasang pada bagian depan Kendaraan Bermotor;
  3. Dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) milimeter dari permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat ratus) milimeter dari sisi bagian terluar Kendaraan; dan
  4. Dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh) meter ke arah depan

 

Ya, LED sudah mulai dikembangkan pada tahun 2004. Teknologi LED ini kini mulai digunakan di hampir mayoritas mobil-mobil terkini. Jenis lampu ini diklaim lebih efisien dari segi kebutuhan listrik, serta memiliki usia pakai lebih panjang hingga dengan respon lebih cepat dan warna sinar lebih baik.

Cahaya dari LED warnanya setara warna sinar matahari siang hari. LED menghasilkan cahaya 5.500 Kelvin atau mendekati cahaya siang hari. Selain itu untuk sorotan dari lampu LED dalam kondisi dipped beam bisa mencapai 150 meter mendeteksi, dan kondisi high beam bisa menjangkau 250 meter.

 

Selain itu, beberapa brand lampu semisal Osram atau Phillips yang memproduksi lampu utama mobil jenis LED juga mengklaim bahwa produk mereka bisa memiliki umur pakai mencapai 10.000 jam. Sebagai perbandingan, lampu bohlam standar diklaim bisa bertahan hidup hingga 1.000 jam. Semuanya untuk pemakaian normal.

 

Karena penggunaan LED tergolong canggih, beberapa pabrikan otomotif bisa leluasa menciptakan teknologi lampu adaptif, di mana kekuatan sinar cahaya bisa dikontrol secara otomatis agar mampu mendukung visibilitas pengemudi dalam kondisi sulit tanpa mengganggu pengendara lain dari arah berlawanan.

 

Di sisi lain, hal itu ada risikonya, yakni jika terjadi kerusakan maka satu modul lampu LED wajib diganti, bukan hanya satu unit lampu saja. Itu jika lampu utama LED orisinal, bagaimana jika Anda mengganti lampu utama bohlam standar menjadi LED after market? Lalu, apa untung rugi menggunakan LED?

Penggunaan LED sebagai pengganti lampu utama pada mobil akan memberikan beberapa keuntungan, seperti:

  • Konsumsi daya listrik (watt) hanya setengah dari bohlam standar.
  • Harga lebih hemat dari bohlam original.
  • Warna putih lebih terang, sehingga menambah visibilitas dan jarak pandang pengemudi.
  • Tidak perlu modifikasi rumah lampu seperti pemasangan lampu HID.

Namun tetap ada sedikit kekurangan penggunaan LED dibandingkan menggunakan bohlam standar, yaitu:

  • Karet penutup rumah lampu belakang tidak dapat terpasang lagi atau bisa tetap terpasang dengan memperbesar diameter lubang pada karet penutup tersebut.
  • LED ini dilengkapi dengan kipas untuk mendinginkan module, maka jika lampu menyala dari luar mobil sedikit terdengar suara kipasnya.
  • Saat hujan, penerangan LED dianggap tidak sebagus cahaya bohlam H4 standar.
  • Cahaya terlalu terang dan menyilaukan dari arah lain karena rumah lampu utama yang sebelumnya bohlam masih besar.

Nah, sebelum Anda mengganti lampu bohlam standar Anda menjadi LED, ada baiknya pertimbangkan dulu untung rugi menggunakan LED tersebut. Soal warna putih dan kekuningan yang dipancarkan lampu utama, itu kembali lagi pada selera dan kebutuhan Anda.

Berita Terkait

Author

What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (kenapa), dan How (bagaimana). Suka kecepatan dan ketinggian. I am @arristoocrazy!